People’s Role as Victims in State Financial Corruption

Authors

  • Adi Darmawansyah Faculty of Law, Universitas Bung Karno, Central Jakarta, DKI Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.55324/ijoms.v2i4.420

Keywords:

people, victim, corruption

Abstract

In positive law in Indonesia related to public participation as victims in corruption crimes is still not regulated in the criminal law. In particular, corruption of state financial losses has harmed society. Many of the Court's Rulings only focus on the return of state losses to the state treasury, however, the real victims are the people who have been charged with the crime of corruption who do not get access to justice from the sentencing of the court. The state must access the return of state losses to the public as victims of corruption crimes Indonesia has ratified the United Nations Convention Against Corruption/UNCAC convention through Law Number 7 Tahun 2006 concerning ratification of the United Nations Convention on Anti-Corruption has not fully provided space for victims in this case the community to be able to demand compensation,  restitution, compensation for corruption cases. This research is normative juridical by examining the formulation provisions in Law No. 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption Crimes jo. Law No. 20 of 2001 concerning Amendments to Law No. 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption Crimes and ratifying the United Nations Convention Against Corruption/UNCAC convention through Law Number 7 of 2006 on ratification of the United Nations Convention on Anti-Corruption.

References

Abdullah, F., Eddy, Prof. T., & Marlina, D. (2021). Perampasan aset hasil tindak pidana korupsi tanpa pemidanaan (Non-conviction based asset forfeiture) berdasarkan hukum Indonesia dan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC). Jurnal Ilmiah Advokasi, 9(1). https://doi.org/10.36987/jiad.v9i1.2060

Adji, I. S. (2009). Korupsi dan penegakan hukum. Diadit Media.

Alam, D. (2022). Perilaku koruptif pelaku tindak pidana korupsi dalam perspektif kriminologi dan viktimologi. Supremasi Hukum, 18(2), 1–11.

Ariyanti, V. (2019). Konsep perlindungan korban dalam sistem peradilan pidana nasional dan sistem hukum pidana Islam. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 13(1). https://doi.org/10.24090/mnh.v0i1.2224

Asmorojati, A. W. (2017). Urgensi pendidikan anti korupsi dan KPK dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia. The 6th University Research Colloquium 2017.

Atmasasmita, R. (2014). Perampasan aset dalam praktik peradilan, makalah disampaikan pada wokshop perampasan aset tindak pidana.

Dalimunthe, J. S. (2020). Penegakan hukum pidana pengembalian kerugian keuangan negara melalui perampasan aset hasil tindak pidana korupsi yang dikuasai pihak ketiga. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(2). https://doi.org/10.36418/jiss.v1i2.15

Dinarjito, A. (2017). Analisis temuan badan pemeriksa keuangan atas penerimaan negara bukan pajak kementerian/lembaga. Info Artha, 1(1). https://doi.org/10.31092/jia.v1i1.5

Flora, H. S. (2018). Keadilan restoratif sebagai alternatif dalam penyelesaian tindak pidana dan pengaruhnya dalam sistem peradilan pidana di Indonesia. University Of Bengkulu Law Journal, 3(2). https://doi.org/10.33369/ubelaj.v3i2.6899

Indriana, Y. (2019). Pengembalian ganti rugi keuangan negara pada perkara tindak pidana korupsi. Cepalo, 2(2). https://doi.org/10.25041/cepalo.v2no2.1769

Kabba, S. H., Arjaya, I. M., & Widyantara, I. M. M. (2021). Prosedur pengembalian dan pemulihan kerugian negara akibat tindak pidana korupsi. Jurnal Interpretasi Hukum, 2(3). https://doi.org/10.22225/juinhum.2.3.4139.573-579

Kaimuddin, A. (2015). Perlindungan hukum korban tindak pidana pencurian ringan pada proses diversi tingkat penyidikan. Arena Hukum, 8(2). https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2015.00802.7

Kesuma, D. A. (2022). Penerapan mutual legal assistance (mla) dan perjanjian ekstradisi sebagai upaya Indonesia terkait pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi. Lex LATA, 3(1).

Kumombong, Y. (2022). Kajian yuridis mengenai tindak pidana korupsi dana bantuan sosial COVID-19 yang dilakukan oleh pejabat daerah. Lex Privatum, 10(3).

Linggaraja, U. S. (2021). Pembumian nilai-nilai luhur pancasila, keniscayaan dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan maju pada masa dan pasca pandemi COVID-19. Jurnal Pembumian Pancasila, 1(2), 112–124.

Makaro, M. T. (2013). Pengkajian hukum tentang penerapan restorative justice dalam tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak. BPHN Kementerian Hukum dan HAM.

Mubarak, R., & Trisna, W. (2021). Penentuan kerugian keuangan negara akibat penyalahgunaan kewenangan pejabat pemerintah. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 8(2). https://doi.org/10.31289/jiph.v8i2.5811

Mustofa, M. (2021). Kriminologi: Kajian sosiologi terhadap kriminalitas, perilaku menyimpang, dan pelanggaran hukum. Prenada Media.

Rachman, L. A. (2021). Tindak pidana pencucian uang dalam kajian yuridis dan viktimologi. Dinamika, 27(8).

Shapland, J. (1986). Victim assistance and the criminal justice system. In E. A. Fattah (Ed.), From crime to victim policy. The Macmillan Press, Ltd.

Sunarso, H. S. (2022). Viktimologi dalam sistem peradilan pidana. Sinar Grafika.

Trisna, W., & Mubarak, R. (2018). Kedudukan korban dalam kasus tindak pidana korupsi. Jurnal Administrasi Publik?: Public Administration Journal, 7(2). https://doi.org/10.31289/jap.v7i2.1333

Widiartana, G. (2014). Viktimologi perspektif korban dalam penanggulangan kejahatan. Cahaya Atma Pustaka.

Widyopramono. (2014). Peran kejaksaan terhadap aset revocery dalam perkara tindak pidana korupsi.

Yanuar, P. M. (2007). Pengembalian aset hasil korupsi. Alumni.

Yulia, R. (2016). Mengkaji kembali posisi korban kejahatan dalam sistem peradilan pidana. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 28(1). https://doi.org/10.22146/jmh.15858

Zulfa, E. A. (2017). Pergeseran paradigma pemidanaan dl Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 36(3). https://doi.org/10.21143/jhp.vol36.no3.1256

Downloads

Published

2023-01-27